Oleh: Walan Setia Pangastuti, S.Pd.
Sistem Imun pada manusia adalah sistem pertahanan yang berperan dalam mengenal, menghancurkan, serta menetralkan benda-benda asing atau sel-sel abnormal yang berpotensi merugikan bagi tubuh. Sistem Imun merupakan salah satu materi pada mata pelajaran Biologi kelas XI kurikulum 2013 yang harus dikuasai oleh peserta didik. Namun, berdasarkan hasil analisis pengamatan dan wawancara dengan rekan sejawat, peserta didik kelas XI di SMA Negeri 1 Weleri masih mengalami kesulitan dalam memahami materi tersebut. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain peserta didik tidak dapat melihat secara langsung bagaimana sistem imun itu bekerja didalam tubuh sehingga siswa susah memahami bila hanya dengan membaca materi saja. Selain itu, model dan media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang berkaitan dengan kehidupan nyata peserta didik. Metode yang digunakan cenderung dengan berceramah atau terpaku pada buku teks saja. Oleh karena itu, penulis menerapkan model pembelajaran inovatif yaitu menggunakan model pembelajaran role playing (Bermain Peran) dalam materi sistem Imun pada Manusia.
Bermain peran (Role Playing) merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk secara aktif mempraktikan suatu drama yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Dengan diterapkannya model pembelajaran role playing, merupakan upaya guru untuk dapat meningkatkan minat belajar biologi siswa , dengan adanya hal ini dapat membuat siswa lebih aktif dan tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Dan juga melalui pelaksanaan model role playing menumbuhkan perhatian dan perasaan senang dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam hal ini peneliti perlu diterapkannya model pembelajaran yang inovatif. Model pembelajaran Role Playing dapat menjadikan siswa merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, gagasan, ide dan pertanyaan.Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok, serta mampu mempertanggungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok.Penerapan pembelajaran model Role Playing mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa.
Peserta didik secara berkelompok diminta untuk membuat naskah drama yang akan mereka perankan untuk dibuat vidio serta ditampilkan didepan kelas. Setelah persiapan membuat naskah dialog selesai setiap kelompok berlatih untuk menghapalkan naskah dialog yang mereka perankan masing-masing. Kemudian mereka melakukan proses syuting sekaligus menampilkan drama mereka didepan kelas dilihat oleh kelompok lainnya.
Setelah penampilan kelompok satu persatu dilakukan, peserta didik melakukan evaluasi pembelajaran secara mandiri. Hasil evaluasi pembelajaranpun menunjukkan bahwa peserta didik dapat memahami dan menganalisis materi sistem imun dengan baik. Hasil ini lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran yang konvensional. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, peserta didik diminta mengisi refleksi pembelajaran menggunakan angket. Dari sini dapat terlihat bahwa peserta didik lebih senang dengan pembelajaran metode role playing karena tidak membosankan, menarik, lebih meningkatkan kerjasama antar peserta didik atau teamwork, dan mereka dapat menemukan pengetahuan sendiri melalui kegiatan yang dilakukan. Adapun hal baik yang muncul dalam pembelajaran ini adalah guru dan peserta didik secara bersamaan dan saling terkait dapat mengeksplor kemampuan diri, guru dapat mengeksplor pembelajaran yang lebih inovatif dan peserta didik dapat mengeksplor pengetahuan mereka.
DAFTAR PUSTAKA :
Harapap, Farisah. Dkk. 2022. Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora : Vol. 1, No.4 Oktober 2022
Komentar